Kutu Busuk Serbu Transportasi di Inggris
Warga Inggris terguncang kutu busuk. Maklum, hewan kecil itu selalu hadirmenemaniperjalanan mereka. Jelas, kehadiran makhluk kecil tersebut menyebabkan perjalananjadi tidaknyaman.
pun Celakanya, makhluk kecil itu seolah terus membuntuti, tak peduli dengan kendaraan umumjenis apa warga Inggris bepergian. Kereta api dan bus mereka satroni. Bahkan, pesawat terbangtak terbebas dari kutu bau tersebut.
pun Celakanya, makhluk kecil itu seolah terus membuntuti, tak peduli dengan kendaraan umumjenis apa warga Inggris bepergian. Kereta api dan bus mereka satroni. Bahkan, pesawat terbangtak terbebas dari kutu bau tersebut.
"Jumlah kutu busuk di trasportasi umum meningkat drastis tahun lalu," begitu hasil riset yang dilakukan perusahaan pengendali kutu terbesar di Inggris, Rentokil.
Seperti dilansir dari time Rentokil mencatat peningkatan panggilan hingga 40 persen khusus untuk membasmi kutu di kendaraan. Lebih dari dua per tiga di antaranya melibatkan kutu busuk.
Sekitar 25 persen panggilan itu datang dari perusahaan penerbangan, 59 persen di bidang pelayaran, dan 9 persen dari perkeretaapian.
"Panggilan untuk mengatasi gangguan di kapal pesiar juga ada. Bedanya, di sini yang mengganggu tikus dan kecoa," lapor Time.
Kutu busuk dikenal suka tinggal di celah-celah sempit, terutama lipatan kasur. Kini, lipatan kursi mobil, bus, dan pesawat terbang pun jadi tempat nyaman bagi mereka. Bahkan, mereka juga suka ngendon di sabuk pengaman dan barang-barang bawaan penumpang.
"Singkatnya jeda waktu pergantian penumpang di pesawat terbang dan jenis transportasi lain sering membuat petugas tidak punya cukup waktu untuk membersihkan ruang penumpang secara menyeluruh," kata Savvas Othon, direktur teknis Rentokil.
Akibatnya, lanjutnya, pertumbuhan kutu busuk tak terhambat. Apalagi, celah sekecil apa pun bisa mereka tinggali.
"Mereka juga bisa bertahan hidup meski tidak makan dalam waktu cukup lama," tambahnya.
Tapi, bila ada kesempatan, mereka bisa menghisap darah penumpang banyak-banyak.
"Gangguan kutu busuk akan terus meningkat. Penundaan penerbangan pun tidak akan membantu. Sebab, saat penumpang duduk-duduk di terminal bandara, biasanya mereka sibuk menata barang bawaan. Saat itu, si kutu berpindah-pindah mencari mangsa baru," katanya.
David Cain, managing director Bed-Bugs.co.uk yang menyediakan pelayanan memerangi kutu busuk, mengaku tidak terlalu terkejut mendengar berita lonjakan kutu busuk itu.
"Alasan utama meningkatnya jumlah kutu busuk ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat. Kebanyakan orang tidak tahu cara mendeteksi mereka dengan cara paling sederhana sekalipun. Padahal, cara sederhana itu sudah biasa dilakukan pada 1950-an-1960-an," paparnya.
Cain menambahkan, kendaraan umum sekarang terlalu cepat ganti penumpang.
"Kalau debu dibiarkan menumpuk di lipatan-lipatan kursi penumpang dan celah-celah lain, kutu busuk akan hidup subur," jelasnya
Seperti dilansir dari time Rentokil mencatat peningkatan panggilan hingga 40 persen khusus untuk membasmi kutu di kendaraan. Lebih dari dua per tiga di antaranya melibatkan kutu busuk.
Sekitar 25 persen panggilan itu datang dari perusahaan penerbangan, 59 persen di bidang pelayaran, dan 9 persen dari perkeretaapian.
"Panggilan untuk mengatasi gangguan di kapal pesiar juga ada. Bedanya, di sini yang mengganggu tikus dan kecoa," lapor Time.
Kutu busuk dikenal suka tinggal di celah-celah sempit, terutama lipatan kasur. Kini, lipatan kursi mobil, bus, dan pesawat terbang pun jadi tempat nyaman bagi mereka. Bahkan, mereka juga suka ngendon di sabuk pengaman dan barang-barang bawaan penumpang.
"Singkatnya jeda waktu pergantian penumpang di pesawat terbang dan jenis transportasi lain sering membuat petugas tidak punya cukup waktu untuk membersihkan ruang penumpang secara menyeluruh," kata Savvas Othon, direktur teknis Rentokil.
Akibatnya, lanjutnya, pertumbuhan kutu busuk tak terhambat. Apalagi, celah sekecil apa pun bisa mereka tinggali.
"Mereka juga bisa bertahan hidup meski tidak makan dalam waktu cukup lama," tambahnya.
Tapi, bila ada kesempatan, mereka bisa menghisap darah penumpang banyak-banyak.
"Gangguan kutu busuk akan terus meningkat. Penundaan penerbangan pun tidak akan membantu. Sebab, saat penumpang duduk-duduk di terminal bandara, biasanya mereka sibuk menata barang bawaan. Saat itu, si kutu berpindah-pindah mencari mangsa baru," katanya.
David Cain, managing director Bed-Bugs.co.uk yang menyediakan pelayanan memerangi kutu busuk, mengaku tidak terlalu terkejut mendengar berita lonjakan kutu busuk itu.
"Alasan utama meningkatnya jumlah kutu busuk ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat. Kebanyakan orang tidak tahu cara mendeteksi mereka dengan cara paling sederhana sekalipun. Padahal, cara sederhana itu sudah biasa dilakukan pada 1950-an-1960-an," paparnya.
Cain menambahkan, kendaraan umum sekarang terlalu cepat ganti penumpang.
"Kalau debu dibiarkan menumpuk di lipatan-lipatan kursi penumpang dan celah-celah lain, kutu busuk akan hidup subur," jelasnya
0 komentar:
Posting Komentar